Jurnal Perencana Anyaran #1

 "Kebayang? Di Mimpi pun nggak pernah."

Itu adalah kalimat yang diucapkan oleh kakak tingkatku beberapa tahun lalu saat ditanya apakah sudah menduga akan berjodoh dengan rekan sejawatnya di sebuah organisasi."

Ia adalah role model-ku. Dari dulu hingga kini pun konsepku juga masih sama, kalau bisa "best friend to lover to spouse." Kenapa? Ya, rasanya tenang aja. Menjalani kehidupan dengan seseorang yang sudah mengenal dan memahami kita, yang di depannya tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain. Di depannya kita menjadi diri kita sendiri, dengan versi terbaik maupun versi acak-acakan. Lagian kata orang, menikah adalah seni bersahabat dengan pasangan hingga akhir hayat. Yang tujuannya surga tentunya.

Kini, aku pun juga mengatakan kalimat yang sama. "Kebayang? Di mimpi pun nggak pernah."

Tenang. Bukan tentang cinta-cintaan. Karena genre hidupku akhir-akhir ini belum kebagian beruntung dalam masalah cinta, semoga suatu saat ya. Sementara, genre hidupku adalah BEKERJA.

Masalahnya, bekerja kali ini nggak semudah yang kemarin-kemarin. Aku senang dan antusias, berdebar-debar. Namun terlalu banyak gebrakan, hingga adrenalin harus bekerja lebih keras. Bahkan dalam mimpi pun bekerja. 😂

Jadi begini. Sebagai lulusan Administrasi Negara yang bertahun-tahun jadi veteran pejuang CPNS, selalu menawarkan beberapa formasi. Seperti ini lebih tepatnya :

1. Analis Kepegawaian/ Analis SDM Aparatur

2. Perencana

3. Analis Akuntabilitas Kinerja

4. Analis Kebijakan

Serta formasi-formasi sejenisnya. Dan akuuu, yang berjiwa HRD ini selalu ingin mengejar Analis SDM Aparatur, serta tak sekalipun mencoba apply Perencana. Menurutku, ini formasi yang harus dihindari, sebab aku tahu betapa beratnya tanggung jawab menjadi seorang Perencana.  Jadi, setiap ada lowongan, selalu formasi ini yang aku lamar. Sampai akhirnya, meskipun bukan CPNS, tapi CASN, akhirnya jabatan ini kudapatkan. Ya, Analis SDM Aparatur Ahli Pertama (yang sampai kapanpun sepertinya jabatan dan pangkatnya sama). 

Plot twist-nya, meskipun jabatanku Analis SDM Aparatur, aku dirolling ke bagian Perencanaan, karena ada kekosongan jabatan di bagian Perencanaan. Dari sekian yang lolos ke kantor ini, kenapa aku yang akhirnya ke Perencanaan? Wallahualam.

See? Apakah ini termasuk yang disebut sebagai faithful encounter? Seharusnya, iya. Bagaimanapun manusia berencana, kini aku justru menjadi Perencana (anyaran) dan Allah adalah sebaik-baik Perencana. 

Begitulah ceritanya, dan dunia yang terlalu ngebut ini, membuatku telah menjalani kehidupan berdebar-debar ini selama satu tahun. Tapi aku belum banyak tahu, aku masih harus banyak belajar. Bedanya, aku menjadi sedikit lebih tenang, tidak gupuh, dan jika ada pekerjaan datang aku menyambutnya. Oke baiklah. 



Komentar

Postingan Populer